Pendidikan

Berorientasi Mandiri, MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain Sukowono Jember Gelar Pelatihan Tata Busana

 Jember,  Portal Jawa Timur – Menjahit yang merupakan bagian dari keterampilan tata busana menjadi perhatian serius Madrasah Aliyah (MA) Plus Keterampilan Nurul Qarnain Sukowono Jember. Di sekolah ini, pelatihan menjahit bahkan sudah mencapai tiga angkatan. Peserta setiap angkatan adalah 20 orang.

“Waktunya setiap Jumat. Jadi pas waktunya Jumatan, itu kita melatih siswi-siswi untuk menjahit,” ujar pelatih menjahit, Lutfa Indah Setiyorini kepada awak media ini di Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Jawa Timur, Rabu (15/2/2023).

Angkatan yang ketiga ini berasal dari kelas 10, 11, dan 12. Pelatihan menjahit ditarget 10 kali pertemuan, peserta sudah bisa menjahit. Pelatihan menjahit meliputi teori dan praktik menjahit busana mulai baju hingga mukena.

BACA JUGA :

Keren, Murid-Murid MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain, Sukowono Jember Mendapat Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat

 

“Pertama kita ajari menjahit baju, karena ini agak sulit. Baru setelah itu kita latih menjahit mukena,” tambah Rini, sapaan akrabnya.

Orientasinya ke depan adalah peserta bisa menjahit baju-baju seragam MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain. Ini sebagai bentuk kemandirian kembaga tersebut dengan memanfaatkan produksi internal.

“Jika kita produksi sendiri, harganya bisa lebih murah, dan sambil melatih siswi-siswi agar semakin paham menjahit,” urai Rini.

Lebih dari itu, jika siswi sudah memiliki keterampilan menjahit, maka saat purna sekolah mereka punya pekerjaan sambilan ketika menjalani hari-harinya di masyarakat. Atau jika ingin ditekuni betul, bisa juga membuka usaha tailor yang profesional.

“Sangat bisa membuka usaha sendiri jika ingin sekalian ditekuni,” jelasnya.

Harus diakui, dewasa ini minat masyarakat untuk membeli kain dan membuat pakaian di tukang jahit, semakin berkurang menyusul merebaknya mal-mal yang menyediakan aneka pakaian jadi. Selain harganya relatif murah, model-model pakaian yang ditawarkan  juga menarik. Dan, usaha jahitpun seakan mati suri.

“Masyarakat sekarang ingin yang praktis-praktis. Jadi beli baju yang langsung bisa dipakai , gitu,” jelas Rini.

Kendati demikian, Rini yakin jika usaha jahit dikelola dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan cuan yang lumayan. Sebab walaupun saat ini masyarakat cenderung yang praktis-praktis, namun masih banyak yang tetap fanatik kepada baju jahitan sendiri.

“Karena pakaian hasil dari tukang jahit, itu lebih pas dan modelnya bisa sesuai selera kita,” ungkapnya.

Pelatihan menjahit adalah bagian pelayanan dari MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain dalam rangka mencetak alumni yang mandiri. Saat ini persaingan di pasar kerja begitu tajam. Tanpa bekal ilmu dan keterampilan yang cukup, siapapun akan mudah tergilas roda persaingan. Dan alumni MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain siap untuk menjalani kehidupan mandiri dengan bekal ilmu dan iman yang cukup (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button