Komunitas

‘Balas Dendam’, Dandim 0824 /Jember Lepas Bibit Ikan 15.000 Ekor

Jember,  Portal Jawa Timur – Wakil Bupati Jember Jawa Timur KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman bersama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0824/Jember, Letkol Infantri Rahmat Cahyo Dinarso dan sejumlah pejabat lainnya melepas 15.000 ekor bibit nila di Sungai yang membelah Dusun Ajung Tengah Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember, Jumat (9/6/2023).

Menurut Cahyo pelepasan ikan yang diprakarsainya itu diilhami masa keinginannya untuk ‘balas dendam’ terhadap masa kecilnya. Cahyo lahir dan menghabiskan masa kecilya di dusun tersebut. Sampai saat ini rumah Cahyo masih ada, dan dihuni oleh orang tuanya.

Baca Juga:  Dandim 0824/Jember Pimpin Pembacaan Surat Yasin di Haul KH Ahmad Nahrawi Sukowono

Persis di depan halaman rumah Cahyo yang cukup sederhana itu, terbentang sungai kecil (kanal). Sejauh mata memandang, hamparan sawah yang tampak di sekitar rumah Cahyo. Dan sungai kecil itulah yang mengairi sawah-sawah di dusun Ajung Tengah dan desa-desa yang dilintaisnya.

Di sungai kecil itu pula, Cahyo kecil mandi dan bermain-main air. Namun sayang,  air itu kerap membawa kotoran manusia dan hewan karena sungai juga difungsikan untuk membuang hajat oleh warga desa.

“Karena saya kecil mandi di sini, sementara di hulu sungai dibuangi kotoran sehingga saya penyakitan, kena kurap, panuan, gatal-gatal dan sebagainya. Sekarang saya ingin balas dendam, tapi balas dendam yang baik,” ujar Cahyo kepada sejumlah awak media.

Ia berharap dengan penaburan bibit ikan itu, masyarakat tidak lagi membuang kotoran dan sampah di sungai tapi menjaga kebersihannya, sehingga ikan bisa berkembang dengan baik. Jika ikan berkembang maka yang untung adalah masyarakat juga lantaran ikan bisa diambil untuk dikonsumsi dan sebagainya.

“Tapi ingat untuk ambil ikan di sungai jangan diracun, dijala, dan lain-lain  yang membahayakan, tapi kalau dipancing boleh,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Gus Firjaun, sapaan akrab KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya, penaburan bibit ikan itu pada saatnya kelak akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ikan-ikan di sungai diharapkan dapat meningkatkan perekomian masyarakat, atau minimal bisa dikonsumsi sehingga dalam jangka panjang sedikit banyak berpengaruh pada penurunan angka penderita stunting.

“Kami juga berharap kegiatan seperti ini juga digelar di setiap desa, sehingga sekian tahun ke depan, masyarakat bisa memanen hasilnya,” pungkasnya (Jbr-1/Aryudi AR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button