Teknik Otomotif Pilihan Realistis BLKK Riyadlus Sholihin Lumajang
Jember, Portal Jawa Timur – Tak banyak Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang memilih kejuruan teknik otomotif, tapi inilah yang dipilih oleh BLKK Riyadlus Sholihin Lumajang. BLKK yang terletak di area kompleks Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Dusun Krajan, Desa Gedang Mas, Kecamatan Randuagung ini memang memilih teknik otomotif.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, KH Ali Khumaidi, pemilihan kejuruan teknik otomotif dimaksudkan untuk membekali santri dengan keterampilan ‘lain’. Sebab selama ini, santri hanya bergelut dengan ilmu agama dan kitab kuning.
Baca Juga: ‘Jalan Tol’ Aspirasi Masyarakat Lewat Anggota FPKB DPR RI Ini
“Jadi ini tambahan ilmu pengetahuan bagi anak-anak (santri),” ucapnya di Lumajang, Jumat (2/6/2023).
Tambahan ilmu sekaligus keterampilan. Sebab, teknik otomotif sudah masuk ranah pendidikan vokasi. Teknik otomotif adalah belajar tentang merancang, membuat, dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, bis, dan truk.
“Tapi di sini (BLKK Riyadus Sholihin) saya kira akan fokus ke sepeda motor dulu atau bisa juga mobil,” tambah KH Ali Khumaidi.
Baca Juga: Dua Pesan KH Khotib Umar Jember untuk Nur Yasin
Ia menambahkan, prospek kejuruan teknik otomotif cukup bagus dan pasar kerjanya terbuka lebar. Karena itu, teknik otomotif sangat berguna bagi santri yang telah mengikuti pelatihan. Alumni pelatihan tak akan kesulitan mencari kerja, atau bahkan bisa mandiri dengan berbekal keterampilan yang dimilikinya.
“Mereka bisa bekerja di bengkel sebagai mekanik, atau perancang dan teknisi mesin, dan sebagainya. Yang pasti pasar kerja mekanik sangat luas,” urainya.
BLKK Riyadlus Sholihin ini merupakan bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker RI) tahun anggaran 2022, yang difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPR RI, H Nur Yasin. Sajak tahun 2020 hingga tahun 2022, Bendahara Umum DPP PKB ini telah memfasilitasi berdirinya 19 unit BLKK yang sebagian banyak tersebar di Jember, dan sebagian di Lumajang dan 1 di Kota Probolinggo.
Sementara itu, salah seorang pengurus BLKK Riyadlus Sholihin, Taufiq mengungkapkan bahwa adanya BLKK semakin memperkaya ilmu dan keterampilan para santri. Diakuinya, santri adalah jenis manusia yang serba bisa dalam hal pekerjaan. Mulai dari menjadi guru, pedagang kaki lima, pengepul buah-buahan, makelar, petani, bahkan jadi pemborong.
“Yang jadi bengkel juga ada, tapi jika ikut pelatihan di sini, semakin lengkap keterampilan mereka” ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan pasar kerja, Taufiq senada dengan KH Ali Khumaidi. Katanya, alumni pelatihan BLKK Riyadlus Sholihin diyakini tak akan pernah menganggur. Sebab, pasar kerjanya cukup luas. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya warga yang memiliki sepeda motor, dan berapa orang yang jadi mekanik.
“Hitungannya gampang, berapa banyak yang punya motor di sekitar kita. Mereka pasti butuh perawatan meski hanya sekali-kali. Jadi (teknik otomotif) pilihan realistis ,” pungkasnya.
Teknik otomotif semakin memperkaya kemampuan santri dalam mencari penghidupan. Betul, santri bisa bekerja apa saja. Tapi dengan bekal keterampilan mekanik, santri lebih terarah jalur ekonominya (Aryudi AR).
*) Tulisan ini adalah bagian ke–19 dari 19 BLKK yang difasilitasi oleh anggota FKB DPR RI, Ir H Nur Yasin.