Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni: Kerja Sama Pemberitaan Bukan Pembelian Jasa tapi Wujud Silaturrahmi
Jember, Portal Jawa Timur – Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Prof. Hepni Zain menegaskan bahwa kerja sama pihaknya dengan media partner jangan diartikan pembelian jasa pemberitaan. Pasalnya, jika dimaknai pembelian jasa terlalu kecil ruang lingkupnya dan terkesan pragmatis.
Tapi yang lebih pas adalah kerja sama dengan mengedepankan kekeluargaan, silaturahmi dan ikatan hati. Dengan begitu, maknanya lebih dalam.
“Kerja sama pemberitaan bukan pembelian jasa tapi wujud silaturrahmi. Makanya pertemuan ini lebih pas dikatakan silaturahmi, silaturruh (menyambung jiwa),” ujar Prof Hepni dalam rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan media massa di lantai 2 Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Kompleks kampus UIN KHAS Jember, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga: Nahkoda Baru FTIK UIN KHAS Jember, Gus Muis: Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan Kerja Ikhlas
Menurutnya, kerja sama dengan media massa memang diperlukan oleh UIN KHAS Jember karena banyak hal yang mesti diketahui publik, bukan semata-mata branding lembaga. Namun demikian, pemberitaan oleh media partner bukan ajang puja-puji melainkan berdasarkan obyektivitas di lapangan.
“Intinya kita saling menguatkan dan mengingatkan,” tambahnya.
Karena itu, Prof Hepni menyatakan UIN KHAS Jember tidak anti kritik. Bukan semata-mata kritik yang tanpa dasar tapi kritik yang membangun demi kemajuan lembaga. Katanya, kasih sayang dan rasa memiliki tidak harus selalu diungkapkan yang baik-baik saja.
“Kritik membangun dari media partner itu juga bentuk dari kasih sayang,” tuturnya.
Di bagian lain, Prof Hepni menyatakan bersyukur karena hanya beberapa bulan menduduki kursi rektor, UIN KHAS Jember sudah mencatat 3 capaian. Pertama, UIN KHAS Jember dipilih sebagai salah satu di antara 20 PTKIN untuk menjadi pilot project anti suap. Kedua, UIN KHAS Jember dipilih sebagai model peningkatan kapabilitas SPI, di antara 16 PTKIN. Dan ketiga adalah UIN KHAS sudah memiliki 16 prodi unggul.
“Dari Jember untuk Indonesia, dari Jember untuk dunia,” pungkas Prof Hepni (Jbr-1/AAR).