Opini

Makan Siang yang Mengesankan di Genting Highland Malaysia

Beberapa waktu lalu rombongan DPW Partai NasDem Jawa Timur mengadakan kunjungan ke Kuala Lumpur Malaysia selama 4 hari. Kunjungan yang bertema Politik Riang Gembira itu merupakan kunjungan wisata dalam rangka mempererat persatuan dan meningkatkan soliditas internal. Berikut catatan Moch Eksan.

Malam sebelum pulang ke Indonesia, Sabtu , 11 Januari 2025, saya sempat ditraktir makan malam oleh seorang pemborong bangunan Malaysia asal Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Namanya Mas Alwi. Ia sudah 24 tahun di Malaysia sejak 2001 sampai sekarang.

Meski hampir seperempat abad tinggal dan bekerja di Malaysia, Mas Alwi ini belum pernah jalan-jalan ke Genting Highland. Sebab, ia setiap hari sibuk dengan pekerjaan borongan di Kuala Lumpur dan daerah sekitarnya.

Genting Highland merupakan tujuan wisata bagi para wisatawan domestik dan asing. Obyek wisata ini menawarkan paket hiburan lengkap kelas dunia, mulai dari perhotelan, taman hiburan, mall perbelanjaan, lapangan golf, simulator sky diving, hall conser sampai dengan Genting Highland Casino.

Tanah Tinggi Genting ini berada di atas pegunungan Titiwangsa. Posisinya dihimpit oleh dua perbatasan negara bagian Selangor dan Pahang. Tempat ini berada di atas puncak gunung dengan ketinggian 2.000 kaki dari atas permukaan laut.

Di tempat rekreasi ini menjamur hotel dan resort dengan 7.351 kamar yang dikelola oleh Genting Group yang dibangun sejak awal 1960 oleh Lim Goh Tong dari Fujian China. Suhu udara di Genting Highland ini sejuk dengan suhu tertinggi di bawah 30 derajat celsius dan suhu terendah 15 derajat celcius.

Selain karena fasilitas wisata yang lengkap, para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara datang, untuk menikmati hawa segar pegunungan yang dingin nan sejuk. Jarak tempuh puncak Genting Highland dari Kota Kuala Lumpur sekitar 57 km dengan waktu tempuh 1 jam lebih bila perjalanan darat.

Untuk sampai ke puncak gunung, rombongan memilih naik kereta gantung skyway yang merupakan kereta gantung tercepat di dunia dan terpanjang di Asia Tenggara. Secara bergelombang, masing-masing naik kereta gantung dengan kapasitas 6 sampai 8 orang.

Rombongan Kakak Benny Utomo naik kereta gantung terlebih dulu. Group ini langsung ke puncak gunung tanpa berhenti terlebih dahulu di stasiun menuju Kuil Gua Chin Swee.

Sementara rombongan yang satu group dengan Kakak Lita Machfud Arifin, segruop dengan Kakak Aminurakhman, segruop dengan Kakak Lilek Endang Suparni, dan segruop dengan Kakak Asmawiyanto naik kereta berurutan dan turun terlebih dahulu dari stasiun menuju Kuil Gua Chin Swee.

Dari stasiun pemberhentian ini, rombongan dari berbagai group di atas naik taksi dan kendaraan umum menuju kuil yang berada di bawah stasiun tersebut. Dari Kuil, kita menikmati pemandangan alam pegunungan yang sangat indah. Sembari rombongan mengabadikan momen kebersamaan dengan penuh kebahagiaan.

Selepas take foto dan take video, rombongan balik ke stasiun pemberhentian dengan naik kendaraan yang sama. Kemudian lanjutkan naik kereta gantung lagi menuju puncak gunung Genting Highland. Di tempat ini, rombongan full tim kembali. Langsung, sebagian ada yang belanja memburu diskon, sebagian sekadar lihat-lihat baju atau sepatu atau tas branded.

Stasiun terakhir itu namanya SkyAvanue Station yang terletak di World Resort Genting. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan, restoran dan atraksi. Fasilitas ini berada di Gunung Ulu Kaki di Pengunungan Titiwangsa Malaysia.

Group saya tiba paling akhir di puncak gunung ini. Stasiun kereta gantung kebetulan langsung nyambung dengan mall. Saya lihat Kakak Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin bersama sejumlah teman berdiri ngobrol. Saya memutuskan ikut nimbrung. Tak lama, di lantai bawah, kita melihat Kakak Benny yang terpisah dari rombongan sewaktu ke Kuil Gua Chin Swee.

Sang Jenderal yang kini anggota Komisi XIII DPR RI, mengajak turun ke pakai lift eskalator sambil cari makan siang di restoran di lantai bawah. Ini makan siang paling nikmati ala kuliner nusantara. Kita menikmati hidangan sof ikan, goreng ayam, sate, serta tak lupa ada telor dadar dan sayur pete. Ditambah dengan jus sirsak dingin. Sungguh makan siang yang mengesankan.

Tak ada makanan tersisa di perjamuan agung ini. Semua makanan dilahap habis. Benar-benar pengalaman kuliner yang mengesankan di negeri atas awan. Makan siang di Genting Highland.

Saya beruntung pertama kali menginjakkan kaki di Kuala Lumpur bisa langsung menikmati Genting Highland yang dikenal luas sebagai Las Vegas Malaysia. Seorang pemborong seperti Mas Alwi dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal dan bekerja di Malaysia belum tentu bisa menikmati obyek wisata kelas dunia tersebut.

Mas Alwi bercerita bahwa ada kurang lebih 3 juta PMI di Malaysia. Barangkali jumlah ini termasuk para pekerja lepas, warga Indonesia yang sudah mukim berpuluh-puluh tahun, dan pekerja ilegal. Menurut data Pemerintah Kerajaan Malaysia, hanya terdapat 450.000 BMI yang tercatat resmi.

Lepas dari perbedaan data di atas, yang pasti PMI merupakan jeruk pemilih luar negeri yang lumayan besar. Hasil rekapitulasi suara di Kuala Lumpur pada Senin, 18 Maret 2024 menyebutkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 12.357. Suara sah sebanyak 12.074. dan suara tidak sah sebanyak 283.

Pilpres di Kuala Lumpur ini dimenangkan oleh Pasangan Prabowo-Gibran dengan 6.266 suara. Disusul oleh Pasangan Anies-Muhaimin dengan 4.672 suara. Dan terakhir, Pasangan Ganjar-Mahfud dengan 1.134 suara.

KPU sebenarnya mencatat bahwa jumlah pemilih terdaftar di Malaysia sebesar 62.217. Sayang, lebih dari lima kali lipat pemilih dari pemilih yang mencoblos, justru memutuskan golput. Sehingga hampir 50.000 suara sia-sia dan tak terkonversi pada suara Pilpres.

Saya teringat pernyataan Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Hj Lita Machfud Arifin, bahwa bagi caleg yang akan maju dari Dapil Jakarta, suara pemilih di Malaysia relatif penting untuk kemenangan Partai NasDem. Apalagi, jumlah 62 ribu lebih itu, bisa dimobilisasi dengan jejaring PMI di Malaysia, pasti akan membuahkan kursi yang bisa menjadi corong guna memperjuangkan peningkatan pelayanan dan perlindungan buruh migran di Tanah Rantau.

Moch Eksan adalah Pendiri Eksan Institute

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button