News

H Achmad Sudiyono: Pak Hadi Sasmito Belum Tentu Salah. Yang Saya Tahu Dia Pekerja Keras

Jember,  Portal Jawa Timur – Sekda Kabupaten Jember Hadi Sasmito oleh Polda Jawa Timur menghentak perhatian publik. Hadi Sas, sapaan akrabnya, ditahan dalam kasus pengadaan papan reklame saat ia menjadi Plt. Kepala Bapenda Jember (2023).

Masyarakat kaget, tiba-tiba Hadi Sas ditahan. Penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur terhadap kasus tersebut, juga agak sunyi dari pemberitaan. Tapi akhirnya, ia ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka,  Sabtu (2/11/2024).

Di mata rekan-rekannya Hadi Sas dikenal sebagai sosok yang pendiam, tak banyak bicara tapi banyak kerja.

Selama berkarir di birokrasi, nama Hadi Sas bersih dari isu korupsi, bahkan rasan-rasanpun tidak ada.

Berikut ini penuturan H Achmad Sudiyono, rekan Hadi Sas saat di birokrasi, dalam bentuk tanya-jawab.

Bagaimana tanggapan anda terkait penahanan Hadi Sasmito?

Ya, kami terkejut sekali atas penahanan beliau, tiba-tiba sudah ditahan. Semoga beliau kuat.

Apa anda punya pengalaman khusus bersama Hadi Sasmito?

Tidak. Cuma waktu  dilantik jadi Sekda tanggal 28 Juli 2023, saya mengucapkan selamat dan sukses (via WA) untuk Pak Hadi Sas yang telah menjadi Sekda. Sebuah jabatan yang diimpikan banyak birokrat.

Hari itu, entah apa yang melatarbelakangi pikiran saya untuk mengingatkan Pak Hadi Sas.  Sekonyong konyong saya ingat pada pepatah bahwa teman yang baik adalah yang mau mengingatkannya ketika dia sedang senang dan atau sedang susah.

Akhirnya saya tulis kalimat untuk Pak Hadi Sas, yang sampai sekarang kalimat itu masih tersimpan di HP saya karena saya menggunakan aplikasi WA. Begini bunyi WA tersebut:

“Sukses wal barokah. Pak Sekda belajar dari Pak Gik dan Bu Ita, yang kedua-keduanya dihukum atas dakwaan korupsi walaupun secara riil belum tentu salah. Manut nang bupati tanpa kekuatan dasar aturan yang kuat ojok dilakoni ya? Maaf, maaf hati2 sekali, pahit omonganku, insyaallah manis akhirnya.  Amiin YRA.

Aku nggak pingin opo2, cmn pingin sampeyan slamet. Tegas, tegakkan aturan, mundur jika tertekan, jika tidak lanjut saja maaf”

Itu bunyi WA saya kepada Pak Hadi Sas sesaat setelah beliau dilantik jadi Sekda Jember. Dan Pak Hadi Sas membalas: matursuwun. Itu pukul 23.54 WIB.

Dan tanggal 29 Juli 2024 dini hari, saya membalas WA Pak Hadi Sas:  “terima kasih dan mohon maaf Pak Sekda, ini hanya inginnya hati untuk mengutarakan demi keselamatan, kebarokahan, dan manfaatnya jenengan semata. Matur nuwun”

WA saya itupun dijawab oleh Pak Hadi Sas keesokan  harinya:  “sami2 bapak”

Setelah itu kapan anda bertemu lagi dengan Hadi Sasmito?

Bulan Desember 2023, saya bertemu dengan beliau saat makan siang di rumah makan Lestari. Saya yang makan bersama teman saya, dibayari Pak Hadi Sas melalui sopirnya. Alhamdulillah rezeki Allah di siang bolong.

Sejak itulah saya sudah tidak pernah ketemu lagi dengan beliau, baik di darat maupun udara (WA). Sudah hampir 1 tahunan tidak bertemu.

Bagaimana pandangan anda tentang pribadi Hadi Sasmito?

Saya tahu Pak Hadi Sas adalah sosok pekerja ulet, teliti, pintar, tekun dan orangnya loyal, pribadinya kalem.Tak salah jika beliau diusulkan  sebagai Sekda oleh Bupati Jember.

Apa saran anda kepada Hadi Sasmito untuk menghadapi kasus yang menjeratnya?

Apapun saat ini Pak Hadi Sas adalah tersangka. Beliau akan menjalani rangkaian pemeriksaan dan persidangan di Pengadilan Negeri Tipikor. Pak Hadi Sas tentu punya catatan kronologi terkait proyek billboard yang menjeratnya.

Maksudnya?

Pak Hadi Sas mungkin punya catatan seputar proyek pengadaan billboard, dan atau proyek lainnya. Pak Hadi Sas jangan menutupi segala hal yang diketahui seputar kasus ini.

Mengapa demikian? Supaya Pak Hadi Sas  tidak sendirian menghadapi kasus ini. Agar mendapatkan kemudahan dan keringanan, maka ungkap juga keterlibatan para pihak dalam kasus ini.

Jadilah whistle blower atau justice collaborator bagi penegak hukum demi kebaikan dan penegakan hukum di bumi pertiwi ini. Jangan ada yang ditutupi dalam kasus ini.

Pak Hadi Sasmito belum tentu salah. Yang saya tahu dia pekerja keras. Cuma sebagai pengguna anggaran, ia mesti bertanggung jawab atas penggunaan anggaran di lingkungan kerjanya. Itu risiko jabatan.

Semoga Pak Hadi Sas sehat  wal’afiat. Hadapi semua ini dengan penuh kesabaran dan tawakal pada Allah (*).

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button