Demi Pengabdian, Gus Fawait Tinggalkan Jabatan Mentereng
Jember, Portal Jawa Timur – Judul di atas tidak bombastis, tapi memang begitu faktanya. Ya, demi sebuah pengabdian, Gus Fawait rela meninggalkan jabatan mentereng di gedung DPRD Jawa Timur.
Baca Juga: Kiai dan Alumni Pesantren di Sukowono Jember Deklarasi Pemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto
Muhammad Fawait, SE., M.Sc., nama lengkapnya. Nama ini cukup familiar di telinga masyarakat. Pasalnya, dia adalah Cabup Jember berpasangan dengan Djoko Susanto sebagai Calon Wabup Jember. Dan dalam beberapa hari ke depan, Gus Fawait-Djoko Susanto akan bertarung untuk memulai pengabdian dalam skala yang lebih luas.
“Kita semua berdoa agar keduanya diberi kemudahan oleh Allah untuk membuka jalan menuju pengabdian pada masyarakat Jember,” ujar Ketua Pedepokan Doho Jember, H. Achmad Sudiyono di sela-sela konsolidasi pemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto di Jalan Doho Jember, Selasa (19/11/2024) malam.
Menurutnya, sesungguhnya Gus Fawait memilih jalan terjal untuk maksud tersebut. Betapa tidak, kontestasi di Pilkada sungguh berat dan berisiko. Namun karena Gus Fawait ingin melakukan pengabdian lebih luas dengan kewenangan yang besar, maka ia memilih jalan ini: bertarung di Pilkada Jember 2024.
“Gus Fawait rela meninggalkan jabatannya yang mentereng di gedung DPRD Jawa Timur,” lanjut H Achmad Sudiyono.
Sejatinya, Gus Fawait adalah calon kuat Ketua DPRD Jawa Timur periode 2024-2029. Di pileg 2024, ia berhasil mengumpulkan 239.414 suara dari Dapil V (Jember -Lumajang). Angka ini adalah terbesar se-Indonesia untuk perolehan suara level caleg DPRD provinsi.
“Gus Fawait pernah merasakan banyak jabatan di DPRD Jawa Timur, mulai dari ketua fraksi, ketua komisi, dan kemarin andaikan dia tidak mundur hampir pasti jadi Ketua DPRD Jawa Timur,” tambah H Achmad Sudiyono.
Santri yang Kader Partai
Gus Fawait akhirnya memutuskan mundur dari keanggotaan DPRD Jawa Timur, namun masih tetap sebagai pengurus Partai Gerindra.
Sekarang ia ditugaskan oleh Partai Gerindra (dan didukung oleh partai lain) untuk memimpin Jember.
Dalam pandangan H Achmad Sudiyono, posisi Gus Fawait sebagai kader partai yang saat ini berkuasa, tentu adalah keuntungan tersendiri. Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra yang sekaligus Presiden RI adalah Prabowo Subiyanto.
Keuntungan besar bagi masyarakat Jember dengan kehadiran seorang Bupati Jember dari kader partai sekaligus santri, adalah jaringan yang luas.
H Achmad Sudiyono yakin Gus Fawait nanti tak kesulitan mencari dana tambahan dari pusat (di luar APBD) karena dia petugas partai yang otomatis terhubung dengan pimpinan partai di pusat, sehingga dana-dana di luar APBD bisa diraih untuk pembangunan Jember.
“Bismillah, benar memilih nomor urut 2 pertanda Jember akan mengalami akselerasi pembangunan. Jika salah memilih, pertanda keterlambatan pembangunan yang akan terjadi,” urainya.
Namun apapun yang terjadi, Gus Fawait sudah mantap untuk mengabdikan dirinya pada masyarakat Jember. Betul, seandainya dia tetap menjadi anggota DPRD Jawa Timur, bisa mengabdi namun skalanya kecil lantaran legislatif tak punya kewenangan mengeksekusi anggaran.
“Mari kita dukung Gus Fawait-Djoko Susanto. Jangan berniat milih beliau, tapi niatkan dalam hati ingin mengubah Jember agar lebih baik, biar apa yang kita perjuangkan berpahala,” pungkas H Achmad Sudiyono (Jbr-1/AAR).