Politik

Beber Kesibukan sebagai Legislator, Nur Yasin Mengaku Tak Capek Karena Ingin Mengabdi pada NU

Jember,  Portal Jawa Timur – Tugas legislator tidaklah mudah. Kelihatannya santai namun sesungguhnya agendanya cukup padat, masih ditambah dengan kegiatan partai. Selain itu, konstituen sudah menunggu untuk acara-acara sosial, reses dan sebagainya.  Itulah yang dirasakan anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, Nur Yasin.

Baca Juga: Nur Yasin dan Rahasia Kesuksesan Tugasnya sebagai Anggota Komisi IX DPR RI

“Tapi hari ini saya usahakan lari ke sini, Jember dan Lumajang untuk menyapa konstituen. Senin sore saya harus kembali ke Jakarta,” ujarnya saat reses di Yayasan Wahid Hasyim, Kecamatan Balung Kabupaten Jember, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga: 69 Tahun, Nur Yasin Semakin Mantap Menebar Manfaat

Nur Yasin mengungkapkan kesibukannya hari-hari ini baik sebagai anggota Komisi IX DPR RI maupun sebagai pengurus DPP PKB. Rapat-rapat di Komisi IX DPR RI juga padat, di antaranya adalah rapat penentuan asumsi dasar APBN 2024. Selain itu juga menghadiri rapat-rapat internal PKB.

“Saya tidurnya di kereta (saat ke Jember), apakah saya capek? Ya capek tapi saya suka,” tambahnya.

Jadi praktis kegiatan keseharian Nur Yasin hanya berputar di sekitar rapat demi rapat, baik rapat pembuatan Undang -undang, rapat penganggaran maupun rapat internal PKB. Namun ia mengaku puas menjadi legislator lantaran bisa bermanfaat lebih banyak bagi orang banyak.

“Saya tidak akan pernah menyesal karena saya ingin terus memberikan manfaat bagi kepentingan NU dan PKB,” jelasnya.

Kata kunci bagi Nur Yasin dalam bekerja sebagai legislator adalah bermanfaat bagi umat. Jika kata kuncinya adalah penghasilan, maka pilihan Nur Yasin untuk terjun ke politik praktis, salah besar. Sebab, sejak lulus dari ITB Nur Yasin langsung terjun ke dunia usaha. Ia berhasil mendirikan beberapa perusahaan di bawah Kogas grup sebagai holding-nya. Jelas cuan terus mengalir dari mesin-mesin fulus Kogas grup.

“Kalau boleh curhat, hitung-hitungan bisnisnya rugi saya terjun di politik, gak sampai 10 persennya jika dibandingkan dengan hasil perusahaan),” terang Nur Yasin.

Tentu Nur Yasin mengungkapkan hal tersebut bukan menyombongkan diri, karena fungsi legislator dan perusahaan beda: perusahaan memang khusus untuk mencetak uang, sedang legislator tugas utama adalah bekerja dengan imbalan uang. Dan sejak awal Nur Yasin terjun ke politik praktis, semua jabatan di perusahaan dia tinggalkan. Ia hanya berstatus sebagai pemilik di holding Kogas grup.

Walaupun demikian, Nur Yasin mengaku puas dengan apa yang dijalaninya saat ini. Ia menyatakan bersyukur sudah diberi umur melampaui 60 tahun. Oleh karena itu, kelebihan umur tersebut harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Alhamdulillah sampai hari ini saya masih bisa mengabdi pada umat khususnya NU melalui partai (PKB), tanpa itu saya gak mau, capek,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button