Tak Lelah, Nur Yasin Bangun Kesehatan Masyarakat Lewat Reses
Jember, Portal Jawa Timur – Kesehatan merupakan merupakan faktor penting bagi eksistensi sebuah negara. Tak mungkin ada kemajuan negara jika masyarakatnya sakit-sakitan. Bahkan harapan Indonesia untuk menjadi negara maju dalam 10-15 tahun mendatang, akan sia-sia jika tingkat kesehatan masyarakat masih rendah.
Karena itu, Nur Yasin tak pernah lelah untuk berkontribusi menyehatkan masyarakat bekerja sama dengan mitra kerjanya di Komisi IX DPR RI melalui program reses.
Baca Juga: Nur Yasin, Semangat Mengabdi Terus Bergelora di Usia Senja
Seperti yang dilakukan di gedung Olahraga Pondok Pesantren Nuris Kelurahan Anrirogo Kecamatan Subersari Kabupaten Jember, Jumat (24/11/2023), Nur Yasin menggelar reses dengan tema: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Cegah dan Waspadai Penyakit Tidak Menular. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Poltekkes Malang Kemenkes RI.
Baca Juga: Nur Yasin dan Rahasia Kesuksesan Tugasnya sebagai Anggota Komisi IX DPR RI
Walaupun secara fisik Nur Yasin tidak hadir dalam acara tersebut namun bisa memberikan sambutan sekaligus membuka acara melaui live streaming zoom di kanal YouTube.
“Saya mohon maaf, dan semoga acara ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Malang, Wildan Aperpen mengungkapkan, Nur Yasin selaku anggota Komisi IX DPR RI adalah mitra kerja Kemenkes yang merupakan induk lembaga Poltekkes Malang. Katanya, wakil rakyat untuk daerah Jember-Lumajang yang menjadi mitra Kemenkes adalah Nur Yasin.
“Kalau mau konsultasi masalah kesehatan, ya Pak Nur Yasin. Makanya hari ini kita melaksanakan penyuluhan kesehatan, Germas terkait penyakit tidak menular,” ucapnya.
Sedangkan Sekrrtaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Kus Haryudianto mengungkapkan bahwa saat ini ada pergeseran jenis penyakit yang menimpa masyarakat. Dulu penyakit yang banyak diderita masyarakat adalah penyakit menular misalnya diare, cacar air, tifus, TBC, penyakit kuning, dan sebagainya.
“Dan dulu banyak orang meninggal karena penyakit menular itu,” jelasnya.
Tapi dalam dalam beberapa tahun terakhir, penyakit menular tambah berkurang. Sekarang yang ‘ngetrend’ adalah penyakit tidak menular seperti kencing manis, darah tinggi stroke, jantung, gagal ginjal, liver, dan sebagainya. Dan banyak orang meninggal gara-gara menderita salah satu penyakit yang tidak menular itu.
Kenapa itu bisa terjadi?” tanyanya.
Menurut Kus, saat ini dari sisi makanan, jauh dibandingkan dengan zaman dulu. Masyarakat sekarang tak susah memakan daging ayam, telur, daging sapi, dan makanan bergizi lainnya. Katanya, dulu untuk bisa makan daging ayam, paling banter sebulan sekali, sekarang masyarakat bisa tiap hari mengkonsumsi daging ayam.
“Jadi banyak makanan enak, bergizi tapi masyarakat semakin kurang bergerak, kurang berolahraga,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat semakin dimanja untuk diam dalam beraktifitas. Kalau dulu orang mau kemana-mana yang dalam jarak tempuh dekat, bahan jauh sekalipun, banyak yang jalan kaki, atau maksimal naik sepeda pancal. Tapi sekarang, kemana-mana masyarakat naik motor.
“Dulu kita kondangan, ke masjid, dan lainnya banyak yang jalan kaki, sekarang naik motor, jadi yang sehat motornya sekarang,” ucapnya.
Bukan tidak boleh naik motor atau mobil tapi intinya adalah jangan sampai badan kurang bergerak, sehingga tidak imbang antara apa yang dikonsumsi dengan apa yang dikeluarkan.
Kata Kus, sebenarnya untuk menjaga tubuh agar tetap sehat diperlukan olahraga setidaknya 30 menit dalam sehari selama 5 hari dalam seminggu.
“Tidak harus olahraga formal, yang penting tubuh bergerak, bisa hanya dengan jalan kaki, dan sebagainya. Jadi untuk mengatasi penyakit tidak menular, dua di antaranya adalah tidak mengkonsumsi makanan bergizi yang berlebih, dan berolahraga secara teratur,” pungkasnya.