Politik

Achmad Sudiyono Yakin Setelah Era Kepemimpinan Djalal, Tak Ada Bupati Jember Dua Periode

Jember,  Portal Jawa Timur – Jamaknya kepala daerah, bahkan presiden menginginkan jabatanyang diembannya bisa berlangsung selama dua periode. Namun sering kali keinginan tidak selaras dengan kenyataan. Maunya dua periode, tapi yang terjadi hanya satu periode. Dan ini banyak menimpa calon kepala daerah petahana.

Baca Juga: Gus Fawait Lepas Jalan Sehat di Antirogo Jember dengan Salawat ‘Asyghil’

“Ini juga akan berlaku di Jember,” ujar penasehat tim pemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto, H Achmad Sudiyono  di Jember, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga: Dikawal 17 Pimpinan Parpol, Pasangan Gus Fawait-Djoko Susanto Daftar ke KPUD Jember

Menurutnya, setelah MZA Djalal memimpin  Jember tidak akan ada lagi sosok yang bisa menjadi Bupati Jember selama dua periode berturut-turut. Bupati Jember dua periode terjadi lagi setelah 25 tahun kepemimpinan MZA Djalal berakhir.

“Hitung-hitungan nujum-nya memang seperti itu,” lanjut H Achmad, sapaan akrabnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember itu mengaku yakin ramalan ilmu nujum itu akan terjadi. Selain berdasarkan perhitungan nujum, lanjut H Achmad, juga ada ramalan seorang kiai kharismatik di Madura bahwa setelah MZA Djalal turun tahta, tak ada lagi Bupati Jember yang bisa bertahan selama dua periode dalam jangka waktu cukup lama.

“Pertama bisa kita baca saat Faida menjadi bupati, ternyata tidak bisa lanjut dua periode,” urainya.

H Achmad menambahkan, sesungguhnya posisi Faida saat menjadi calon bupati petahana, cukup kuat. Walaupun type kepemimpinannya terkadang melawan arus, namun Faida masih dicintai rakyat.  Selan itu, sebagai calon bupati petahana, Faida tentu sudah banyak menebar ‘saham’ di masyarakat.

“Secara hitungan politik, Faida seharusnya menang saat itu, tapi memang tidak bisa (terpilih lagi) karena hitungan nujum-nya begitu. Tapi di atas semua itu adalah atas kehendak Allah,” jelasnya.

Atas perhitungan ilmu nujum pula, Gus Fawait-Djoko Susanto bakal menang dalam Pilkada 2024 ini.  Kata H Achmad, aura kemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto sudah tampak.

Kendati dari sisi ilmu nujum, Gus Fawait-Djoko Susanto  menang, namun ikhtiar fisik tetap harus dilakukan. Gus Fawait dan Djoko Susanto tiap hari keliling di wilayah Jember untuk sosialisasi.

“Dan sambutan masyarakat luar biasa,” ucapnya.

H Achmad sendiri memimpin Padepokan Doho sebagai pendukung utama Gus Fawait-Djoko Susanto. Setidaknya ada 25 komunitas yang bergabung di Padepokan Doho. Total anggotanya mencapai lebih 200 ribu.

“Mereka terus bergerak mencari dukungan untuk kemenangan Gus Fawait. Sampai saat ini kita perkirakan sudah ada 834.260 orang calon pemilih yang siap memilih Gus Fawait-Djoko Susanto. Insyaallah, dengan izin Allah, tak lama lagi Jember memiliki pemimpin asli santri sekaligus kader partai: Gus Fawait,” pungkasnya (tim).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button