15 Titik Blank Spot di Jember, Tahun Ini Dipasangi Intranet
Portal Jawa Timur, Jember – Semakin lama kebutuhan masyarakat terhadap jaringan internet semakin besar. Internet membuat jarak yang jauh menjadi dekat. Digitalisasi terjadi di hampir semua aspek kehidupan. Bahkan tanda tangan pejabat kini tak lagi diharuskan menghadirkan sang pejabat untuk teken secara manual di atas kertas, namun bisa dilakukan secara digital, sehingga dapat meneken di mana saja dan kapan saja. Termasuk di Jember, tanda tangan elektronik kepala desa untuk kepentingan administrasi warga, sudah lama diterapkan.
Namun persoalannya, tidak semua kantor desa terjangkau jaringan internet. Di wilayah Kabupaten Jember setidaknya terdapat 15 balai desa yang mengalami blank spot, yakni tidak terjangkau jaringan internet.
“Saat ini masih ada 15 titik blank spot. Blank spot itu, tidak ada internetnya. Kalau mau internetan, harus turun (jalan) mencari sinyal,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan Launching Sekolah Digitalisasi Pembelajaran PAUD di halaman TK Al-Baitul Amien Jember, Kamis (12/1/2023).
Ia berharap agar area-area blank spot itu segera bisa diatasi, sehingga tahun 2024 semua PAUD bisa menerapkan digitalisasi pembelajaran.
“Mudah-mudahan nanti Mas Boby (Bobby Arie Sandy, Kepala Dinas Kominfo) dan teman-teman bisa mengatasi area-area blank spot itu,” harapnya.
Dihubungi terpisah, Bobby Arie Sandy menyatakan bahwa 15 blank spot itu berada di desa terpencil di antaranya berada di Kecamatan Silo, Sumberjambe, dan Sumberbaru. Di titik-titik tersebut, medannya cukup sulit sehingga provider ogah membuka jaringan di situ.
“Bagaimanapun provider itu kan bisnis oriented. Dengan medan yang seperti itu (berat), modanya juga berapa, kurang prospektif, dan harganya mahal,” jelasnya.
Awalnya, lanjut Bobby, tahun 2019 terdapat 125 titik blank spot di seluruh Kabupaten Jember. Namun akhirnya secara bertahap provider mengurangi tiitk-titik blank spot itu hingga saat ini tersisa 15 titik.
Oleh karena itu, Bobby mengaku akan menggunakan sistem intranet, yaitu jaringan terbatas dan tertutup yang dikeloa oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Ini untuk mendukung layanan digitial balai desa setempat.
“Insyaallah tahun ini 15 titik blank spot itu sudah tercover semuanya,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).