Politik

Tahun Politik, Bupati Jember Minta Masyarakat Satukan Hati dan Tak Saling Menyalahkan

Jember,  Portal Jawa Timur – Seruan sejuk datang dari Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto. Seruan itu diucapkan usai sang bupati melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Attaqwa, Lingkungan Kampung Ledok, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Di lingkungan Kampung Ledok inilah Bupati Hendy lahir dan tinggal sampai saat ini. Orang nomor satu di Jember ini, mengajak segenap lapisan masyarakat untuk menyatukan hati dan tidak saling menyalahkan, khususnya dalam menghadapi event politik tahun 2024.

Tahun 2023 adalah tahun politik. Lebaran tahun ini adalah lebaran terakhir sebelum Bangsa Indonesia melakukan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota serta anggota DPD RI hari Rabu, tanggal 14 Februari 2024.

Lebaran ini, kata Bupati Hendy, sebaiknya dijadikan momentum untuk membuat Jember kondusif, tidak saling menyudutkan satu sama lain.

“Di Lebaran ini mari kita satukan hati,  di musim politik ini kita jangan saling menyalahkan. Ayo kita bersama-sama, jangan saling menyudutkan. Mari kita bekerja sama dengan siapapun, bikin senang dan bahagia di tahun 2023 ini,” ujarnya kepada wartawan usai melaksanakan salat Idul Fitri.

Ia mengingatkan, kebiasan baik selama puasa Ramadan yang diakhiri dengan salat Idul fitri, perlu dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya. Ia berharap, di tahun politik (2023), sesama elemen bangsa harus saling berangkulan. Seandainya ada yang harus dikoreksi maka lakukan koreksi itu dengan cara santun dan humanis dan dengan pendekatan kekeluargaan.

“Yang penting manfaat untuk masyarakat bisa kita rasakan. Mari kita bergandengan tangan, hindari hoaks dan sebagainya,” jelasnya.

Katanya, pesta demokrasi bukan sekadar politik ansich, namun juga harus memberi manfaat bagi banyak orang, khususnya di bidang ekonomi.

“Ini yang nomor satu. Pemkab Jember akan berusaha semaksimal mungkin agar kebijakan-kebijakan yang diambil bermanfaat untuk masyarakat, bukan untuk golongan atau pribadi,” pungkasnya (Aryudi AR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button