Antisipasi Dampak El-Nino dan Idul Adha, Pemkab Jember Pantau Harga Sapi Demi Terjaganya Inflasi
Jember, Portal Jawa Timur – Sinergi dan Kolaborasi Mingguan setiap Rabo (Si Rambo) di jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jember kembali digelar, Rabu (14/6/2023). Kali ini bertempat di Hall Praja Mukti, Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Jember.
Menurut Bupati Jember Hendy Siswanto, inflasi perlu terus dijaga stabilitasnya agar tidak menimbulkan gejolak harga, lebih-lebih menghadapi El-Nino dan perayaan Idul Adha. Katanya, harga daging sapi menjadi perhatian dan terus dipantau oleh Pemkab Jember . Sebab, menjelang Idul adha, biasanya harga sapi melonjak.
Baca Juga: Inflasi Jember 0,21 Persen, Wabub: Kita Pertahankan yang Baik dan Kita Ambil yang Lebih Baik
“Bagaimana kami mengendalikan harga sapi, biasanya ‘kan naik,” lanjutnya.
Namun diakuinya bahwa hingga saat ini harga sapi terpantau masih stabil alias normal. Yang dimaksud normal untuk sapi yang berbobot kisaran 200 hingga 300 kilogram.
“Namun, untuk yang kisaran berat 1 ton, diperkirakan harganya naik, bahkan di luar ekspektasi. Bergantung kebutuhan,” ungkapnya.
Selain itu, harga cabai juga tak luput dari pantauan. Sebab belakangan ini, harga cabai khususnya cabai rawit cenderung naik, sedangkan cabai merah masih stabil, bahkan turun. Karena itu, Bupati Hendy mengimbau Dinas TPHP untuk segera turun ke lapangan dan melakukan penanganan.
Seperti diketahui, sebelum Lebaran Dinas TPHP menggelontor bantuan bibit cabai sebanyak 160 ribu buah untuk masyarakat. Lombok tersebut diharapkan bisa ditanam sehingga masyarakat tidak perlu membeli cabai untuk konsumsi rumah tangga. Dengan demikian, maka harga cabai terkendali karena masyarakat tidak begitu banyak membutuhkan buah yang pedas itu.
“Dengan ketersediaan (cabai) yang melimpah, diharapkan harga cabai rawit tetap stabil. Nanti akan kami tambah bibit baru lagi, supaya untuk bertahan tiga bulan ke depan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember, Tri Herwandi mengatakan, inflasi di Jember untuk bulan Mei 2023 berada di posisi 0,24 persen. Angka ini naik sedikit dibanding dengan bulan April 2023 yang hanya 0,21 persen. Walaupun demikian, kenaikan ini masih dalam status aman terkendali. Katanya, salah satu penyebab naiknya inflasi tersebut adalah naiknya harga bawang putih.
“Bawang putih naik, tapi beras turun. Harga tomat juga naik. Cuma tomat andilnya tidak besar terhadap naik turunnya inflasi. Tapi kalau harga beras yang baik, bahaya,” pungkasnya (Aryudi AR).