Olahraga

Abdullah Waid Nahkodai Askab PSSI Jember: Amanah Baru, Ini Baru Amanah

Jember,  Portal Jawa Timur – Abdullah Waid, nama lengkapnya. Pria berusia 39 tahun ini baru saja mendapat amanah baru, yakni Ketua Asosiasi Sepak Bola Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Jember.

Baca Juga: Terpilih Sebagai Ketua Askab PSSI Jember, Waid: Filosofi Sepak Bola adalah Kerja Sama

Bukan sekadar amanah baru lantaran memang baru terpilih sebagai ketua, namun ini baru amanah karena Waid tak pernah menjadi pengurus Askab PSSI di tingkat kabupaten, apalagi ketua. Namun bukan berarti ia tak paham sepak bola.

Baca Juga: Kongres Luar Biasa Askab PSSI Jember Digelar Besok, Waid dan Andik Menang Sebelum ‘Berperang’

Bagaimanapun, yang namanya amanah harus disyukuri dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Sebagai santri, tentu Waid pantang menyia-nyiakan amanah dan mengacuhkan tanggungjawab.

“Ini sebuah tanggung jawab yang luar biasa kepada saya, khususnya untuk memajukan persepak bolaan di Kabupaten Jember,” ujar Waid, sapaan akrabnya, usai terpilih sebagai ketua dalam Kongres Biasa Askab PSSI Kabupaten Jember di aula Dinas Pendidikan setempat, Sabtu (3/4/2025).

Jebolan Pondok Pesantren Nurul Jadid Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo itu mengaku tak pernah berpikir untuk menjadi nakhoda sepak bola Jember. Ia hanya mempunyai secercah harapan agar suatu saat nanti sepak bola di kota suwar-suwir ini maju.

“Saya hanya punya keinginan sepak bola Jember maju dan lebih baik lagi,” jelasnya.

Tentu saja harapan dan keinginan Waid bukan tanpa alasan, apalagi utopia. Katanya, populasi penduduk Jember adalah terbesar ketiga se-Jawa Timur. Dengan jumlah manusia  yang cukup besar itu, tentu banyak potensi pesebak bola berbakat yang perlu digali.

Faktanya, cukup banyak pemain asli Jember yang bermain di Liga 1, bahkan beberapa di antaranya menjadi pemain nasional, misalnya Bayu Gatra Sanggiawan, gelandang serang asal Ledokombo.

“Ini sebuah ironi ketika ada atlet bagus asli Jember malah main di luar,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Waid, sistem pembinaan ke depan harus dimulai dari hulu sampai hilir yakni pembinaan pemain usia dini hingga memberikan kesempatan pada mereka untuk mengisi skuad Persid.

“Jadi pembinanya kita, nanti mereka bisa bermain di klub yang kita cintai, Persid,” pungkasnya.

Jika semuanya dilakukan dengan kerja keras, kerja sama yang bagus, dan betul-betul amanah, maka bukan hal yang susah Jember memiliki tim yang kuat (Aryudi AR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!