Penderita Stunting Capai 34, 9 Persen, Wabup Jember: Ini Butuh Usaha yang Tak Biasa
Jember, Portal Jawa Timur – Stunting masih menjadi momok di Jember, bahkan di Indonesia. Buktinya penderita stunting di Jember mencapai 34,9 persen. Sebuah angka yang cukup menggelisahkan. Untuk itu, menurut Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, perlu usaha yang tidak biasa agar jumlah penderita stunting bisa segera diturunkan.
“Karena kalau kita hanya melakukan upaya yang biasa-biasa saja, akan memakan waktu yang lama untuk menurunkan penderita stunting,” ujarnya kepada para wartawan usai membuka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Kamis (22/6/2023).
Baca Juga: Barokah Ramadan, Bupati Jember Kunjungi Keluarga Penderita Stunting dan Membuatkan Fasilitas MCK
Menurut Gus Firjaun, jika penurunan angka penderita stunting hanya dilakukan biasa-biasa saja maka tiap tahun paling banter hanya bisa menurunkan 2 persen. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember all out untuk mengurangi angka penderita stunting, mulai dari peningkatan perencanaan, anggaran hingga peningkatan kwalitas sumber daya manusia (SDM).
“Anggaran sudah ada penambahan sebesar Rp97 Miliar untuk penurunan angka penderita stunting,” jelasnya.
Baca Juga: Penurunan Angka Stunting Juga Jadi Perhatian Bupati Jember di Program J-Berbagi
Wabup Gus Firjaun berharap agar progJember Peringkat Pertama Stunting di Jatim, Ini Deretan Penyebabnyaram penurunan angka penderita stunting dijalankan dengan sungguh-sungguh. Hasil rakor tersebut, lanjutnya, harus bisa di-break down di tingkat kecamatan.
“Kami berharap tahun ini bisa turun menjadi 14 persen, atau paling tidak di bawah 20 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud pelaksanaan dalam percepatan penurunan angka stunting.
“Tujuan dari pertemuan ini sebagai media komunikasi strategi dalam penurunan stunting, menyusun rencana kerja antar OPD (Organisasi Perangkat daerah) dan juga menyatukan komitmen bersama dalam penanganan stunting,” ungkap Suprihandoko.
Rakor yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tersebut, dibuka oleh Gus Firjaun selaku Ketua TPPS Kabupaten Jember.
Rakor tersebut membahas seputar rancangan program kerja dan strategi ke depan dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Jember. Terdapat 16 OPD di lingkungan Pemkab Jember yang turut andil untuk mendukung program yang telah dicanangkan.
Dalam rakor tersebut juga dijelaskan mengenai lima pilar strategi pencapaian sasaran dan target percepatan penurunan stunting. Kelima pilar tersebut adalah; peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, dan penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi (Aryudi AR).