Pencairan Beasiswa di Jember Tunggu Verifikasi dari Kemendikbudristek RI
Hadi Mulyono: Itu Sebagai Tindak Lanjut dari Rekomendasi BPK
Jember, Portal Jawa Timur – Proses pencairan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Jember tahun ini agak molor. Pasalnya, saat ini nama-nama calon penerima beasiswa tengah diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk dilakukan verifikasi guna menghindari terjadinya kesalahan adminstrasi, mislanya doble beasiswa untuk satu orang nama.
Baca Juga: Baru Pertama Terjadi di Jember, Penurunan Bendera Merah Putih Didahului Kirab Budaya
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Hadi Mulyono, hal tersebut sesuai dengan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam program yang sama tahun 2022, sehingga pencairan beasiswa tahun ini juga sedikit terhambat.
Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Pemkab Jember Efektifkan Satgas Pangan
“Itu sebagai tindak lanjut dari rekomendasi BPK setelah memeriksa pelaksanaan beasiswa tahun kemaren,” ujar Hadi di sela-sela Peringatan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-alun Jember, Kamis (17/8/2023).
Menurut Hadi, diperkirakan hasil verifikasi dari Kemendikbudristek RI turun Medio bulan September 2023. Jumlah penerimanya juga sama dengan tahun lalu, yakni 10.000 beasiswa, masing-masing orang dapat Rp5 juta.
“Kalau verifikasi sudah turun, kita proses pencariannya,” jelas Hadi.
Bupati Jember Minta Beasiswa Segera Dicairkan
Seperti diketahui, Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto mendesak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember agar segera mencairkan beasiswa. Sebab, di samping beasiswa itu sangat dibutuhkan oleh calon penerima, juga untuk menghadapi akhir tahun yang rentan terjadi kenaikan inflasi.
“Beasiswa agar segara direalisasikan supaya tidak ada kesulitan adik-adik mahasiswa dan keluarganya,” ujarnya saat memimpin Rakor Kolaborasi Mingguan setiap Rabo (Si Rambo) di ruang rapat gedung DPRD Jember, Rabu (16/8/2023) pagi.
Imbauan Bupati Hendy itu mengacu kepada penjelasan kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan terkait perlunya kewaspadaan terhadap tekanan inflasi di bulan Agustus dan September. Sebab bulan-bulan ini merupakan dimulainya tahun ajaran baru, sehingga kebutuhan anak sekolah, naik apalagi mahasiswa yang tentu banyak sekali yang harus dibayar misalnya biaya sewa rumah, bayar kontrakan, dan sebagainya.
“Ini situasi yang umum, tak hanya di Jember tapi juga terjadi di daerah lain,” ungkapnya (Jbr-1/Aryudi AR).