Kisah Abu Darin Bertani Vanili, Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Menjadi Bukit
Jember, Portal Jawa Timur – Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pribahasa ini mungkin cocok untuk menggambarkan perjalanan Abu Darin dalam bertani vanili. Tidak sekadar bertani tapi petani vanili asal Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember ini juga mengajak masyarakat untuk bertani vanili.
Memang tidak gampang untuk merayu petani agar menanam vanili. Salah satu sebabnya adalah karena bertani vanili kurang familiar di Jember, meskipun dipastikan hampir semua tahu, minimal mendengar nama vanili. Sebab vanili merupakan bahan pelengkap untuk mengharumkan kue.
“Awalnya, memang sedikit yang tertarik menanam vanili, tapi sekarang insyaallah sudah banyak, dan rata-rata bermitra dengan saya,” ujarnya.
Abu Darin sendiri tekun menanam vanili sejak ahun 2017. Awalnya ia hanya punya 500 pohon, dan ditanam di sepetak kebunnya yang tidak begitu luas. Tapi saat ini Abu Darin sudah memiliki 32.00 pohon vanili yang tersebar di Kecamatan Ambulju dan Wuluhan.
Seiring dengan itu, ajakan Abu Darin kepada warga Jember dan daerah tapal kuda juga membuahkan hasil. Memang masih sedikit, tapi diyakini akan terus bertambah petani yang menanam vanili. Ya, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
“Insyaallah terus bertambah petnai-petani yang tanam vanili,” jelasnya.
Abu Darin membeber alasannya terkait cita-citanya agar petani di Jember menanam vanili. Salah satunya karena tananam vanili cukup prospektif. Sampai saat ini, pasokan vanili untuk Indonesia dan dunia masih kurang. Dan juga, harga vanili cukup mahal. Harga perkilogramnya berkisar antara Rp2,3 jjuta hingga Rp2,5 juta.
“Perawatannya juga tiak sulit, lalu apa yang kita khawatirkan dari vanili,” pungkasnya (Aryudi AR).