Politik

KH Hamid Hasbullah: Jember Butuh Pemimpin Berlatar Belakang Santri

Jember,  Portal Jawa Timur – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur, KH Hamid Hasbullah menegaskan bahwa Jember butuh pemimpin yang berlatar belakang santri. Pasalnya, Jember adalah kota santri sehingga perlu nakhoda yang betul-betul paham karakter dan kebutuhan santri.

“Kalau bupatinya santri maka nyambung antara gagasan bupati dengan kebutuhan masyarakat santri,” ujar Kiai Hamid, sapaan akrabnya, di kediamannya, Sabtu (11/5/2024).

Baca Juga:  Akomodasi Desakan Masyarakat, H Achmad Sudiyono Ambil Formulir Pendaftaran Cabup-Cawabup di Kantor PDI Perjuangan Jember

Ketua Lembaga Pembinaan Akhlaq Islam (LPAI) itu menambahkan, sejak kabupaten ini berdiri, tak pernah dipimpin oleh santri. Diakuinya, dulu pernah pilkada Jember menjulurkan harapan kota suwar-suwir ini akan dinahkodai santri saat KH Yusuf Muhammad menjadi calon Bupati Jember, namun akhirnya kandas di tangan Samsul Hadi Siswoyo yang menjadi bupati terpilih.

Baca Juga: Namanya Disebut-sebut Layak Pimpin Jember, H Achmad: Jika Masyarakat Menghendaki, Saya Siap Bersama-sama Membangun Jember

“Dari dulu tak pernah kesampaian (bupati dari kalangan santri). Jember ingin dipimpin bupati santri,” jelasnya.

Tak berlebihan dan bisa dimafhumi jika Kiai Hamid menginginkan Jember dinahkodai santri. Pasalnya, sejak lama Jember dikenal sebagai kota santri. Bukan menahbiskan diri tapi berangkat dari sejumlah fakta: Jember memang layak menjadi kota santri. Fakta itu misalnya jumlah pondok pesantren di Jember mencapai 600 lebih. Ini yang terdaftar di Kantor Kemenag Jember. Sedangkan yang belum terdaftar jumlahnya malah lebih banyak. Orang yang nyantri di Jember banyak, dan warga Jember yang menjadi santri di luar Jember juga banyak.

“Makanya idealnya Jember memang dipimpin santri,” ungkapnya.

Ada beberapa nama tokoh yang disebut-sebut bakal maju di ajang pilkada Jember 2024. Namun Kiai Hamid menyebut H Achmad Sudiyono sebagai sosok berlatar belakang santri yang patut diperhitungkan di ajang pilkada Jember 2024. Dia pernah lama nyantri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo. Selain itu, hubungan dia dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren hingga saat ini masih terjaga.

H Achmad Sudiyono bukan sekadar santri tapi juga mantan birokrat. Dia pernah menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Jember.

“Pak Achmad jiwanya santri, dan paham birokrasi,” pungkasnya (Jbr-2/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button