Gus A’ab Sebut BLKK Bukti Nyata Program Pemberdayaan Santri dari Nur Yasin
Jember, Portal Jawa Timur – Bukan janji, tapi bukti. Bukan uang, namun program. Kalimat ini diungkapkan oleh KH Abdullah Syamsul Arifin merujuk pada anggota Komisi IX DPR RI Nur Yasin. Menurutnya, Nur Yasin adalah sosok yang sedikit bicara tapi banyak kerja. Salah satu dari sekian bukti kerjanya adalah Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK).
BLKK adalah program Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemenaker) yang digulirkan sejak era kepemimpinan Hanief Dakhiri. Kemenaker merupakan salah satu mitra kerja Komisi IX DPR RI. Nur Yasin mempunyai hak untuk mengusulkan dan merekomendasikan pesantren atau lembaga yang bakal dapat bantuan BLKK. Sejak tahun 2020 hingga 2023 ini, Nur Yasin telah memfasilitasi berdirinya 23 BLKK di Jember dan Lumajang.
BLKK berupa gedung yang cukup representatif lengkap dengan isinya sesuai dengan kejuruan yang dipilih pengelola. Tenaga pelatih juga disiapkan oleh Kemenaker dengan cara merekrut calon-calon pelatih di masing-masing BLKK. Bahkan, BLKK masih difasilitasi pelatihan selama 2 kali dengan sokongan dana dari Kemenaker.
“Insyaallah bermanfaat, di antaranya untuk kepentingan membekali keterampilan santri, dan juga untuk pembangunan kemandirian ekonomi pesantren penerima,” ucap Gus A’ab, sapaan akrabnya, dalam acara Silaturahmi Penerima Bantuan BLK Komunitas Bersama Anggota Komisi IX DPR RI F-PKB Nur Yasin di rumah makan Lestari, Jember, Sabtu (2/12/2023) malam.
Menurut Ketua Lembaga Dakwah PBNU itu, BLKK adalah bukti nyata program Nur Yasin untuk memberdayakan santri dan masyarakat. Katanya, sebagian masyarakat Jember dan Lumajang sangat beruntung mempunyai wakil rakyat di DPR RI yang bernama Nur Yasin. Pasalnya, Nur Yasin turun ke masyarakat membawa program-program dari mitra kerjanya di Komisi IX DPR RI.
Tak cuma itu, saat Covid-19 menghunjam Jember dua tahun lalu, dan warga Jember-Lumajang sangat membutuhkan vaksinasi, Nur Yasin hadir membawa 20.000-an vaksin.
“Jadi sebenarnya yang butuh Pak Nur Yasin itu kita, bukan Pak Nur Yasin yang butuh kita,” jelasnya.
Sementara itu, Nur Yasin mengungkapkan total penerima bantuan BLKK di Jember mencapai 48 pesantren/lembaga. Katanya, banyak jalur yang bisa ditempuh masyarakat untuk mendapatkan bantuan BLKK, di antaranya bisa langsung mengajukan kepada Kemenaker, dan sebagainya.
“Jadi total 48 BLKK di Jember, tapi yang akan saya bina ya yang lewat jalur saya: 23 BLKK,” ungkapnya.
Legislator asal Jember itu menuturkan keinginannya untuk mengoptimalkan manfaat BLKK, khususnya dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Sebab, pengelola BLKK juga dapat merekrut masyarakat umum untuk dilatih keterampilan, selain santri, tentu.
“Misalnya yang ambil kejuruan las, kita studi banding ke mana untuk menambah bekal ilmu dan jaringan. Begitu juga, yang ambil kejuruan kuliner, kita ajak studi banding,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).