Ghofur, Pelaku UMKM Jember yang Tembus Pasar Eropa dan Amerika
Jember, Portal Jawa Timur – Jember adalah tempatnya orang hebat. Kalimat ini sering diungkapkan Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto saat memberikan sambutan atau pengarahan dalam sebuah acara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember. Buktinya, tak sedikit tokoh nasional yang berasal dari, dan tinggal di Jember. Olahragawan berkelas nasional bahkan internasional, juga beberapa berasal dari Jember.
Yang terbaru adalah Muhammad Abdul Ghofur. Ia hanya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tidak sempat kuliah karena terkendala biaya. Masih muda, umurnya 36 tahun. Namun semangatnya untuk berwirausaha tak pernah luntur.
Ghofur kemudian memilih usaha tanaman hias 5 tahun lalu. Hanya coba-coba, awalnya. Ia tidak punya background apapun terkait tanaman hias. Tapi akhirnya menjadi hobi dan pekerjaan. Lulusan SMK PGRI Lumajang ini yakin prospek tanaman hias cukup bagus. Semakin lama usahanya semakin berkembang. Awalnya ia melayani pembelian lokal, Jember dan sekitarnya.
BACA JUGA :
Sertifikasi Karantina Pertanian Kini Bisa Diurus di Jember
“Awalnya kita melayani pembelian dari warga Jember, ada yang online dan ada yang langsung,” tutur Ghofur kepada awak media ini usai Launching Pelayanan Karantina Pertanian di Kantor Pos Cabang Utama Jember, Selasa (14/3/2023).
Semangat Ghofur untuk terus mengembangkan usahanya semakin menggelora. Ia lalu menjalin komunikasi dan sekaligus menjaring pelanggan dengan memanfaatkan facebook, Instagram, dan sebagainya. Dan dari situlah awalnya, usaha tanaman hias Ghofur bisa menembus pasar Eropa dan Amerika.
Dan keberadaan Layanan Karantina Pertanian di Kantor Pos Cabang Utama Jember, diakuinya sangat membantu usahanya untuk semakin berkembang . Kalau dulu ia mesti mengurus sertifikat karantina ke Surabaya atau Banyuwangi, sekarang bisa diurus di Jember.
“Kebetulan saat ini saya lagi mengurus sertifikat karantina untuk beberapa jenis tanaman hias yang akan saya kirim ke Amerika,” tambahnya.
Seperti diketahui, sertifikat karantina wajib disertakan dalam barang atau tanaman hias yang dikirim ke luar area atau apalagi ke mancanegara untuk memastikan kesehatan barang yang akan dikirim.
Kini Ghofur sudah go internasional, meski kelasnya masih UMKM. Tanaman hiasnya menembus pasar Eropa, Asia bahkan Amerika. Setiap bulan, anak buruh tani itu bisa menjual antara 1.500 hingga 2.000 pcs tanaman hias, baik untuk layanan pembelian dalam negeri maupun mancanegara. Tanaman hiasnya juga bermacam-macam, misalnya philodendron, Syngonium, alokasia, anthurium, dan yang terbaru Sonerilla.
“Memang yang kita jual itu tanaman-tanaman endemik, asli Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain, kecuali anggrek. Kalau anggrek tidak boleh dikirim ke luar negeri kecuali untuk universitas, atau ada ijin khusus,” urainya.
Sejak Januari hingga medio Maret 2023, Ghofur sudah menjual sekitar 5000 pcs tanaman hias, yang sebagian banyak untuk pasar ekspor. Ia melakukan pengiriman barang ke buyer setiap pekan, menggunakan jasa ekspedisi.
“Kalau pakai container, terlalu lama sampainya di tempat tujuan,” jelasnya.
Aneka tanaman hias yang dijual Ghofur, sebagian hasil pembibitan secara mandiri, dan sebagian hasil kulakan. Jadi jenis apapun permintaan buyer, Ghofur selalu berusaha untuk memenuhinya. Selain pembibitan dan kulakan, Ghofur juga menjual tanaman hias melalui pihak ketiga. Maksudnya, Ghofur bekerja sama dengan orang lain yang memiliki tanaman hias yang dibutuhkan buyer.
“Karena ada tanaman hias yang cukup sulit didapat, misalnya borneo. Itu adanya di Sumatra dan Papua. Jadi buyer pesan ke saya, saya juga pesan ke mereka, hitung-hitung berbagi rezeki,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Hendy memberikan apresiasi kepada Ghofur atas usahanya dan kejeliannya membaca peluang pasar di luar negeri.
“Kami akan support terus bagi warga yang ingin berkembang,” ucapnya (Aryudi AR).