Bupati Jember ‘Curhat’ Stunting, Ini Tanggapan Ning Alissa Wahid
Jember, Portal Jawa Timur – Acara Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi di halaman BUMNU Grosir, Jalan Gajahmada Nomor 156 Jember, Senin (6/2023), menjadi ajang curhat Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto terkait stunting dan kemiskinan ekstrem. Katanya, stunting merupakan persoalan yang cukup krusial. Penderita busung lapar dan kekurangan gizi itu terus menghantui bangsa ini.
“Stunting dan kesmiskinan ekstrem juga pasti diderita oleh warga NU di Jember,” ucap Bupati Hendy saat memberikan sambutan.
Menurut Bupati Hendy, penduduk Jember mencapai 2,6 juta jiwa. Dalam hitungan kasar, jumlah warga NU di Jember sekitar 75 persen dai total penduduk Jember. Berarti sekitar 1,8 juta jiwa adalah warga NU. Maka, sudah pasti penderita stunting, AKIB (angka kematian ibu dan bayi), dan kemiskinan ekstrem juga menimpa Nahdliyin.
Dikatakannya, demi menangani persoalan tersebut, Pemkab Jember mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bahu-membahu mengaasi itu sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Penanganan itu semua kami singkronkan dengan upaya mengendalikan inflasi, yaitu meningkatkan daya beli masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Alissa Qatrunnada Wahid mengungkapkan bahwa penanganan stunting, kematian ibu dan anak, dan sebagainya memang menjadi program PBNU.
“Untuk stunting kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan,yang nanti akan memperkuat posyandu,” ucap ning Lissa, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan.
Selain itu, katanya, PBNU juga menyiapkan gerakan kemashlahatan keluarga yang berbasis desa.
“Semua yang tadi bapak (Bupati Hedny) sampaikan, insyaallah urusannya sama saya. Moga-moga dengan demikian saya lebih sering hadir ke Jember, dan bisa menjadikan Jember sebagai salah satu model kerja sama antara pemerintah dengan Nahdlatul Ulama untuk mengelola kehidupan yang membawa kemashlahatan hidup bagi rakyat,” urainya (Aryudi AR).