Komunitas

BLKK Nurus Shobar Umbulsari Jember Siap Lanjutkan Pelatihan Secara Mandiri

Portal Jawa Timur, Jember – Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pondok Pesantren Nurus Shobar berdiri kokoh di Dusun Krajan Kulon Desa Paleran Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Jawa Timur. Desa Paleran terletak sekitar 30, 3 kilometer  ke arah barat daya dari Alun-alun kota Jember.

Sebagai balai latihan kerja, tentu saja BLKK ini punya banyak manfaat, khususnya bagi generasi muda yang mempunyai keinginan untuk mendapatkan keterampilan. Dengan ruang pelatihan berkapasitas 16 kursi, dilengkapi pendingin ruangan (AC), dan tentu saja fasilitas untuk belaja multimedia, maka peserta pelatihan hampir pasti kerasaan belajar di tempat ini.

“Kami sudah melaksanakan pelatihan 1 kali. Dan alhamdulillah peminatnya cukup banyak, meski akhirnya dibatasi hanya 16 orang,” ujar pembina BLKK Pondok Pesantren Nurus Shobar, Kiai Robit Wajdi kepada awak media ini di kediamannya, Ahad (15/1/2023).

BACA JUGA :

Tingkatkan Nilai Ekonomis Buah, BLKK Al-Kholily Puger Fokus di Jurusan Pengolahan Buah

 

BLKK yang dibangun September tahun 2021 oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI ini adalah satu dari 13 BLKK yang difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPR RI, Ir H Nur Yasin. Ke-13 BLKK itu terletak di Lumajang dan Kota Probolinggo, masing-masing 1 unit. Selebihnya ada di Jember.

Kiai Robit, sapaan akrabnya, sengaja memilih kejuruan multimedia. Sebab kejuruan yang satu ini cukup diminati oleh santri Nurus Shobar dan masyarakat Desa Paleran. Ini tak lepas dari kecenderugnan zaman yang serba digital sehingga multimedia juga digandrungi oleh generasi muda.

“Karena di situ (multimedia) juga bisa membagt video, animasi, dan sebagainya,” jelasnya.

Ia menambahkan, bagi orang desa sungguh membanggakan jika bisa menguasai multimedia. Sebab, sangat jarang orang yang punya kemampuan membaut video dan sebagainya. Karena itu, peminat pelatihan cukup banyak.

“Mereka bangga, apalagi santri. Sebab santri selama ini dikenal sebagai sosok yang ketinggalan zaman, hanya berkutat dengan kitab kuning dan sebagainya. Tapi tenyata, SDM santri juga oke,” urainya.

Meskipun kuota pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjan hanya 2 kali, namun Kiai Robit berencana untuk menggelar pelatihan secara mandiri setiap tahun, atau bahkan setahun bisa dua kali pelatihan. Ini sangat memungkinkan, karena gedung dan fasilitasnya sudah ada, tenaga kepelatihan juga sudah siap.

“Sedangkan biaya lain-lain relatif kecil, bisa ditekan. Saya yakin pesertanya juga akan banyak. Tapi kita buat seefektif mungkin agar pelatihan berhasil guna dengan anggaran minimalis,” urainya.

Gedung BLKK ini menjadi pembuka lahirnya tenaga-tenaga terampil di bidang multimedia. Pondok Pesantren Nurus Shobar tak lagi miskin santri yang paham multimedia. Sebab sarana dan fasilitas telah disediakan. Bukan zamannya lagi sekarang santri merasa asing dengan multimedia. Ini karena BLKK siap menjadi partner untuk membimbing tenaga-tenaga muda agar mempunyai keterampilan khusus di bidang multimedia.

“Dalam  kesempatan ini, perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada H Nur Yasin atas bantuannya selama ini,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

*) Tulisan ini adalah bagian kedelapan dari 13 tulisan tentang BLKK yang difasilitasi oleh anggota FKB DPR RI, Ir H Nur Yasin.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button